TELKOM
Uraian Singkat
Sebagai operator tertua dan terbesar di Indonesia, tentunya Telkom memiliki jaringan yang sangat luas, baik kabel maupun nirkabelnya. Selain ditunjang infrastrukturnya sendiri, Telkom juga melengkapi infrastruktur selulernya pada diri Telkomsel.
Karena masih menguasai jaringan, maka secara otomatis pelanggan operator ini akan menikmati jaringan yang luas dan berkualitas.
Mulai beroperasi : Zama kolonial Belanda
Teknologi yang digunakan : CDMA dan fixed line
Frekuensi : 800 MHz dan serat optik
Jumlah pelanggan : sekitar 10 juta orang
Pangsa pasar : 75%
Nama produk : Flexi Classy (Pascabayar)
Flexi Trendy (Prabayar)
Telepon rumah
Coverage : 95% wilayah kecamatan di Indonesia
Rekomendasi
Bagi pelanggan rumahan, operator ini memang merupakan pilihan terbaik karena akses sinyalnya pasti stabil, baik untuk percakapan maupun Internet. Namun bagi pengguna nirkabel, Flexi masih memiliki banyak kekurangan, terutama seringnya drop call dan belum jernihnya suara.
- TELKOMSEL
Uraian Singkat
Operator tersebut boleh dibilang merupakan operator seluler terbesar di Indonesia saat ini. Dengan jumlah pelanggan lebih dari separuh pelanggan seluler, dan belanja modal yng terbesar dari operator lainnya, maka Telkomsel muncul sebagai raksasa telekomunikasi di Indonesia.
Pada November 1997, Telkomsel menjadi operator pertama di Asia yag mengenalkan layanan GSM prabayar.
Selain menyediakan layanan seluler 2G, Telkomsel juga menyediakan layanan seluler 3G dan akses data berkecepatan tinggi dalam bentuk Telkomsel Flash.
Mulai beroperasi : 26 Mei 1995
Teknologi yang digunakan : GSM, GPRS, EDGE, WCDMA, HSDPA
Frekuensi : 900/1800 MHz GSM Network
Jumlah pelanggan : 51,3 juta orang (sampai akhir Maret 2008)
Pangsa pasar : 51%
Roaming internasional : 288 operator dan 155 negara
Nama produk : Prabayar (Simpati dan Kartu As)
Pascabayar (Kartu Halo)
Coverage : 95% nasional
Seluruh kecamatan di Sumatra, Jawa, dan
Bali/Nusa Tenggara
Jumlah menara telekomunikasi : 20.884 BTS
Rekomendasi
Dari sisi kualitas, luas jangkauan layanan, dan kehandalan jaringan, Telkomsel memang tak dirgukn lgi. Meski sempat tumbang pada akhir 2006, namun tak mengurangi performa jaringan Telkomsel dalam melayani pelanggannya. Drop call relatif tidak ada, dan keberhasilan pengiriman SMS mencapai 99%.
Namun operator ini juga terkenal memiliki tariff yang mhal dengan margin keuntungan yang paling tinggi dibandingkan dengan operator lainnya. Bila pelanggan tak lagi mempersoalkan tariff, teta[pi lebih mengutamakan kualitas layanan dan jaringan, bisa jadi Telkomsel merupakan pilihan yang tepat.
INDOSAT
Uraian Singkat
Operator seluler terbesar kedua di Indonesia itu termasuk operator yang paling lengkap lisensinya. Selain seluler, Indosat juga memiliki lisensi satelit, FWA, NAP, SLJJ, 3G, dan SLI.
Meski memiliki banyak produk, operator tersebut sangat mengandalkan layanan selulernya. Namun akhir-akhir ini Indosat sangat gencar memasarkan dan meluncurkan berbagai program StarOne.
Indosat termasuk operator seluler yang memiliki tariff promosi dengan perubahan yangsangat cepat dan kreatif. Pengguna bisa melihat hal ini sebagai peluang. Namun demikian, efek tariff murah, bahkan gratis yang ditawarkannya sering berakibat jaringnnya menjadi terganggu. Drop call, panggilan gagal, dan SMS gagal kirim makin sering terjadi akhir-akhir ini. Bahkan belakangan muncul SMS sama yang dikirim berulang-ulang dan mengambl pulsa pengirimnya.
Namun demikian, seperti juga Telkomsel, Indosat memikiki jaringan yang sangat luas di seluruh Indonesia. Kualitas jaringannya secara umum juga masih relatif baik-baik saja.
Mulai beroperasi : 1967
Teknologi yang digunakan : GSM, GPRS, WCDMA, HSDPA, CDMA
Frekuensi : 900/1800 MHz GSM Network
Jumlah pelanggan : 24,5 juta seluler dan 600.000 FWA (akhir
tahun lalu)
Pangsa pasar : 28%
Nama produk : Prabayar (Mentari, IM3, dan StarOne)
Pascabayar (Matrix dan Jagoan)
Coverage : 424 kabupaten atau 96% dari total
kabupaten di Indonesia, dan 2.963 kecamatan atau 55% dari total kecamatan di Indonesia
Jumlah menara telekomunikasi : 9.413 BTS (Akhir tahun lalu) tahun ini
tambah 3.000 BTS
Rekomendasi
Dari sisi kualitas memang masih di bawah Telkomsel, apalagi pasca meleburnya Satelindo, konsolidasi internal Indosat masih belum menyeluruh, baik pada sisi jaringan maupun system tagihannya. Ribut-ribut soal buyback Indosat oleh pemerintah RI pun cukup memengaruhi kinerja operator itu. Tapi, operator ini termasuk kreatif dalam meluncurkan berbagai program yang sangat bermanfaat bagi pengguna, dan tarifnya pun tidak terlalu tinggi. Operator ini sangat cocok untuk pengguna telekomunikasi semua kelas, jangkauan di dalam kota pun sangat merata dan bersinyal kuat.
XL
Uraian Singkat
Operator ini memiliki pertumbuhan cukup fantastis, baik dalam hal jumlah pelanggan maupun cakupan layanannya. XL bahkan bisa saja menyalip Indosat dalam hal pangsa pasar. Dalam hal penarifan dan layanan lainnya, XL juga sangat kratif. Sayangnya, hal ini kurang dilengkapi dengan layanan pelanggan yang memadai. Jaringannya memang sudah luas, tapi di beberapa tempat, bahkan di Jawa sekalipun masih ada beberapa titik blank spot.
XL juga sering memiliki masalah dalam hal tagihan pelanggan pascabayar. Tapi dari sisi teknologi, operator ini telah menggunkan teknologi radio dan aplikasi yang cukup canggih.
Mulai beroperasi : November 1995
Teknologi yang digunakan : GSM, GPRS, WCDMA, HSDPA
Frekuensi : 900/1800 MHz GSM Network
Jumlah pelanggan : 22,9 juta
Pangsa pasar : 20%
Nama produk : Prabayar (Bebas, Jempol)
Pascabayar (Xplor)
Coverage : 80% kecamatan
Jumlah menara telekomunikasi : 7.200 BTS
Rekomendasi
Operator ini sangat bagus untuk pengguna yang melek teknologi. Komunikasi datanya cukup bagus meski harganya masih mahal. Operator GSM ini gagal dalam tender SLI.
Pengguna telekomunikasi kelas menengah ke atas mungkin bisa memanfaatkan Xplor atau Jempol. Sementara untuk pelanggan segmen menengah ke bawah bisa menggunakan Bebas.
Kualitas jaringan XL cukup bagus, meski cakupan wilayahnya masih belum begitu luas. Tarif XL tergolong masih mahal, dibandingkan dengan Indosat sekalipun, tetapi sinyal XL diyakini lebih kuat dan jernih.
PT BAKRIE TELECOM
Uraian singkat
Bakrie Telecom merupakan operator FWA berbasis CDMA. Operator ini sedang giat-giatnya membangun jaringan baru sehingga di beberapa wilayah jaringannya belum optimal, bahkan sering drop call.
Bakrie Telecom merupakan operator yang sangat kreatif dengan tariff yang murah sehingga pelanggan disuguhi lyanan-laynan yang sangat asyik. Jaringan milik Bakri Telecom saat ini cukup luas, meski dlam hal kapasitas masih sangat kurang sehingga bila di suatu kota terdapat pengguna yang banyak terancam drop cal atau akses data lambat.
Mulai beroperasi : September 2003
Teknologi yang digunakan : CDMA1X, CDMA ev-do
Frekuensi : 800 MHz CDMA Network
Jumlah pelanggan : 4,9 juta (kuartal I/2008)
Pangsa pasar FWA : 30%
Nama produk : Esia (Prabayar, Pascabayar)
Wimode (untu akses internet)
Coverage : seluruh Jawa, sebagian Sumatra,
Kalimantan, Bali, dan Sulawesi
Jumlah menara telekomunikasi : 1.200 BTS (akhir 2007)
Rekomendasi
Operator ini sangat menguntungkan bila lawan bicara kita juga Esia, karena tarifnya akan sangat murah. Sebaiknya pengguna mengunakan layanan Esia prabayar saja, karena bisa lebih murah sangat signifikan.
Esia yang sudah mengantongi lisensi SLI kini sedang mengejar lisensi SLJJ. Bila hal itu bisa didapat, maka pengguna telekomunikasi sangat diuntungkan operator ini, mengingat tarif SLJJ bisa lebih murah. Sayangnya, sebagai operator FWA, maka nomor pengguna tidak bisa di bawa kemana-mana secara otomatis tanpa menyeting dengan cara tertentu dalam bentuk produk Esia GoGo.
Dengan 3 kanal yang dimilikinya, maka Esia berpotensi menggelar layanan data berkecepatan tinggi Ev-Do. Untuk pengguna rumahan dengan moblitas rendah, maka Esia bisa jadi lternatif yang cukup baik, apalagi lawan bicara kita, baik keluarga atau teman juga menggunakan Esia.
- Mobile-8 Telecom
Uraian singkat
Operator berbasis CDMA ini memiliki 2 produk, yaitu Fren (jenis seluler) dan Hepi (jenis FWA). Tak banyak yang bisa diinformaskan mengenai Hepi karena produk ini masih sangat baru dan belum teruji kehandalannya. Mengenai Fren, produk ini hamper sama dengan Esia, yaitu menguntungkan bila lawan bicranya menggunakan Fren juga. Akses data Fren juga cukup murah dan cukup cepat, sehingga bisa menjadi alternatif yang baik bagi pengguna.
Mulai beroperasi : Desember 2003
Teknologi yang digunakan : CDMA1X, CDMA ev-do
Frekuensi : 800 MHz CDMA Network
Jumlah pelanggan : 3,5 juta (2007)
Pangsa pasar FWA : 10%
Nama produk : Fren(Prabayar, Pascabayar)
Hepi (prabayar)
Coverage : seluruh Jawa, sebagian Sumatra,
Kalimantan, Bali, dan Sulawesi
Jumlah menara telekomunikasi : 1.000 BTS (akhir 2007)
Rekomendasi
Operator ini sangat menguntungkan bila lawan bicara kita juga menggunakan Fren, karena tarifnya akan sangat murah. Fren yang memiliki 4 kanal di frekuensi 800 MHz bisa memberikan layanan yang sangat optimal. Operator seluler itu juga sering menampilkan program paket nomor perdana dengan hp yang harga jualnya lebih murah.
Sistem layanan pelanggan Mobile-8 masih sangat buruk, tagihannya juga masih belum sistematis, tapi sinyalnya saat ini sudah cukup kuat dengan jangkauan yang makin luas di Jawa dan luar Jawa.